Sentil Ombudsman, KPK: Novel Baswedan Jangan 2 Kali Jadi Korban
Sentil Ombudsman, KPK: Novel Baswedan Jangan 2 Kali Jadi Korban Reporter: Dewi Nurita Editor: K…
Sentil Ombudsman, KPK: Novel Baswedan Jangan 2 Kali Jadi Korban Reporter:
Dewi Nurita
Editor:Kodrat Setiawan
Senin, 19 Februari 2018 15:26 WIB
Pengusutan kasus penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, kembali menyinggung pernyataan Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala, yang menyebut kasus penyeran gan terhadap Novel Baswedan susah diungkap karena korban tak kooperatif. Menurut Febri, komentar Adrianus tersebut sama saja menempatkan Novel dua kali sebagai korban.
"Jadi kami ingatkan agar tidak menempatkan Novel dua kali sebagai korban," kata Febri, Senin, 19 Februari 2018.
Baca juga: KPK Keberatan Novel Baswedan Disebut Tak Kooperatif
Sebelumnya, Adrianus menyebut Novel tidak kooperatif dengan pihak kepolisian sehingga keterangan yang didapat belum maksimal.
Febri menganggap pernyataan Adrianus itu kesalahan mendasar terkait dengan proses investigasi sebuah tindak pidana. KPK, kata Febri, sangat menyayangkan pernyataan dari Komisioner Ombudsman itu.
"Akal sehat dan rasa kemanusiaan kita tidak bisa menerima jika justru korban yang disalahkan ketika pelaku belum ditemukan," kata Febri.
Hari ini, terhitung sudah sepuluh bulan delapan hari sejak penyerangan terhadap Novel Baswedan terjadi pada Selas a pagi, 11 April 2017. Novel disiram air keras setelah melaksanakan salat subuh di Masjid Al-Ikhsan, tak jauh dari rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Hingga saat ini, Polda Metro Jaya belum menangkap pelaku penyerangan walau telah merilis dua sketsa wajah terduga pelaku pada 24 November 2017.
Novel merupakan penyidik KPK yang terlibat dalam pengungkapan kasus-kasus besar yang menjerat banyak pejabat negara. Beberapa di antaranya suap cek pelawat Deputi Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom tahun 2004; korupsi Bank Jabar tahun 2009; suap bekas Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amran Batalipu, tahun 2011; korupsi proyek simulator SIM Korlantas Polri tahun 2012; suap ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, tahun 2013; dan megakorupsi proyek e-KTP 2014.
"Tim di KPK yang ditugaskan untuk berkoordinasi masih terus menjalankan tugasnya untuk mendapatkan informasi perkembangan penanganan perkara dari tim di Polda Metro Jaya," kata Febri.
Menurut F ebri, Novel, yang saat ini baru saja menjalani operasi tambahan mata kirinya di Singapura, telah memaafkan pelaku penyiraman air keras terhadapnya. Namun, kata Febri, dia tetap berharap pelaku bisa ditemukan dan diproses secara hukum agar apa yang menimpa Novel tidak terjadi kepada orang lain dalam upaya pemberantasan korupsi.
Di lain sisi, juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan pihaknya memastikan telah memeriksa Novel dan membuat berita acara pemeriksaan (BAP) secara resmi. "Sudah kami BAP," kata Argo Yuwono, di kantor Polda Metro Jaya, Selasa, 13 Februari 2018.
Argo menuturkan pemeriksaan itu telah dilakukan pada 2017 di Singapura. Dalam pemeriksaan itu, kata dia, Novel Baswedan dimintai keterangan terkait dengan kronologi penyerangan.
Sampai saat ini, Argo belum bisa memastikan apakah akan ada pemeriksaan tambahan terhadap Novel Baswedan. "Nanti kita lihat apakah penyidik masih m emerlukan atau tidak."
CAESAR AKBAR
Terkait
Operasi Mata Kiri Berhasil, Novel Baswedan Akan Pulang Kamis
1 hari lalu
Curhat Kapolda ke Ombudsman: Tak Dipercaya Soal Novel Baswedan
6 hari lalu
Polisi Pastikan Pemeriksaan Novel Baswedan Sudah Dibuat BAP
7 hari lalu
KPK Keberatan Novel Baswedan Disebut Tak Kooperatif
7 hari lalu
UKP-PIP bertemu Buya Syafii Maarif Soal Penyerangan Gereja
2 jam lalu
Amien Rais Minta Jokowi Hentikan Kasus Rizieq Shihab
3 jam lalu
Lagi, Ketua MK Dil aporkan Atas Dugaan Pelanggaran Kode Etik
3 jam lalu
UU MD3 Disahkan, Zulkifli Hasan Sebut 3 Nama Calon Pimpinan MPR
3 jam lalu
Berbagai Ekspresi 8 Tersangka Korupsi Usai Diperiksa KPK Hari Ini
1 jam lalu
Penampakan 1 Ton Sabu yang Diselundupkan Lewat Perairan Batam
1 jam lalu
Enam Insiden Infrastruktur Ambruk dalam Lima Bulan Terakhir
14 jam lalu
Foto Hari Ini, dari Piala Presiden hingga Guru Ngaji
23 jam lalu
UKP-PIP bertemu Buya Syafii Maarif Soal Penyerangan Gereja
7 jam lalu
Uskup Agung Semarang Sambangi Rumah Buya Syafii Maarif
7 jam lalu
Kubu Jokowi dan Kubu Prabowo 'Pemanasan' di Banten
9 jam lalu
Setya Novanto Anggap Angka 4 Bagus untuk Golkar tapi...
1 hari laluTommy Soeharto Kritik Pemerintahan Jokowi soal Utang Membengkak
Fahri Hamzah Nilai Persekongkolan Nazaruddin-KPK Masalah Nasional
Abu Vulkanik Gunung Sinabung Mencapai Kota Lhokseumawe, Aceh
Dipilih Jadi Dubes Norwegia, Begini Tanggapan Todung Mulya Lubis
Fahri Hamzah Sebut Nazaruddin dan KPK Bersekongkol

Nomor Urut Partai dan Keyakinan Men ang di Pemilu 2019

Polemik Jalan Jatibaru Raya, DKI Ajak Polisi Bentuk Tim Bersama

Banjir Jakarta: Normalisasi vs Naturalisasi dan Tawaran Pakar UI

Dalam Setahun KPK Tangkap 8 Kepala Daerah, Korupsi untuk Pilkada?

Fadli Zon: Jangan Pikir Prabowo Subianto Mau Sama Jokowi
56 menit lalu
Setya Novanto Bantah Keterangan Nazaruddin Soal Aliran Dana E-KTP
1 jam lalu
Febri KPK Sudah Kesekian Kali Dengar Tudingan Fahri Hamzah
1 jam lalu
KPK: Jokowi Beri Uang Pengganti untuk Piringan Hitam Metallica
1 jam lalu
Amerika Cabut Embargo Kopassus, Moeldoko: Hubungan Sudah Membaik
2 jam lalu
SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian
2 jam lalu
Hadapi SBY, Firman Wijaya Didampingi 400 Advokat
3 jam lalu
Zulkifli Hasan Undang Megawati ke MPR untuk Bahas Tahun Politik
3 jam laluINFO Penilaian Kementerian LHK soal Tiga Bulan Bersih Sampah

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan melakukan penilaian kinerja pemerintah dan masyarakat terait program Tiga Bulan Bersih Sampah.
Sumber: Google News | Warta 24 Buol
Tidak ada komentar